Display Studio Desain Arsitektur 3: Restoran!

8 Oktober 2014, 

mahasiswa peserta Studio Desain Arsitektur 3 telah menunaikan salah satu bentuk ibadah mereka sebagai mahasiswa arsitektur, yakni: Display!

Display ini merupakan display tugas pertama dari dua tugas yang diberikan dosen Studio Desain Arsitektur 3 kepada mahasiswa peserta mata kuliah ini. Tugas pertama adalah merancang restoran yang ditujukan untuk (khususnya) mahasiswa, dengan dua pilihan site yang berada di Jalan Kaliurang KM 5-6.

Dalam mata kuliah Studio Desain Arsitektur 3, hal yang ditekankan lebih ke arah kondisi site, bagaimana bersikap peka terhadap site, bagaimana memandang sebuah site (beserta permasalahan maupun potensinya), dan yang terpenting bagaimana merespon site tersebut menjadi sebuah desain bangunan yang solutif.

Daripada penasaran, mari kita intip eksekusi akhir dari beberapa mahasiswa peserta Studio Desain Arsitektur 3!






Maket di atas merupakan eksekusi dari salah seorang peserta Studio Desain Arsitektur 3, Annisa Nikmah Fajriani, atau biasa disapa Ninis. Ninis sendiri menamakan restorannya Ruhui, yang berarti harmonis dalam Bahasa Jawa. Menurut Ninis, proses diawali dengan survey dan analisis site. Berangkat dari hasil analisis tersebut, Ninis mengangkat konsep Chaos to Harmony, untuk merespon site Jalan Kaliurang yang ruwet dan padat. Untuk transformasi desainnya sendiri, Ninis memilih material bambu agar menciptakan kesan awal chaos, namun setelah ditelisik memiliki harmonisasinya sendiri.

Meski H-1 display dilalui dengan cukup memusingkan karena waktunya terbuang percuma karena ketiduran saat mengerjakan maket dan poster, namun Ninis berkata bahwa Ninis cukup puas dengan proses display yang lancar, dan terlebih proses desain yang Ninis nikmati.








Sedangkan maket di atas, merupakan eksekusi akhir dari salah seorang peserta lain, yaitu Acintya Hapsari, atau biasa disapa Acin. Proses diawali dengan survey dan analisis site juga, sama seperti Ninis, namun bedanya, Acin merespon hasil analisis site dengan cara: mengambil ikon-ikon bangunan sekitar (kaca dan vegetasi di bangunan sebelah site) namun mengemas ikon tersebut dengan bentuk yang sama sekali berbeda, sehingga menghasilkan desain bangunan yang kontras namun tidak mengeksklusifkan diri dari bangunan sekitar.

Dalam pengerjaannya, bukan mahasiswa arsitektur bila tidak keasyikan mendesain dan akhirnya menunda pengerjaan produk akhir. Acin sendiri mengaku bahwa Acin baru mulai mengerjakan maket saat H-1 display, dan akhirnya membuat Acin harus tidak tidur semalam suntuk. Biasa, sistem kebut semalam. Saat display pun, Acin mengaku bahwa desainnya agak dibantai oleh dosen penguji, terkait masalah struktur, tapi rasanya bukan masalah bagi Acin karena terkadang memang desain yang 'gila' menuntut kita untuk menjadi lebih kreatif dan cerdas.



Begitulah cerita display pertama mereka di Studio Desain Arsitektur 3, good job untuk Ninis, Acin, dan mahasiswa lainnya!

0 comments:

Post a Comment