Pada awal periode semester genap tahun ajaran
2012/2013, salah satu BSO di JUTAP, Archigowes, mengadakan gowes bersama
menyusuri selokan mataram. Karena kegiatan ini bertujuan untuk semakin
mempererat hubungan antarangkatan mahasiswa teknik arsitektur, pengurus Archigowes mengundang
berbagai angkatan yang masih aktif di kampus, termasuk angkatan 2009 dan di
atasnya, untuk turut ikut serta. Akan tetapi, sayang gowes
kali ini hanya dapat dihadiri oleh beberapa mahasiswa dari
angkatan 2011 dan 2012.
Start dimulai dari kampus JUTAP. Sekitar pukul
delapan peserta menyiapkan sepedanya di parkiran. Setelah mengecek ban dan
menyiapkan yang lain, para pesepeda pun berangkat, menyusuri selokan mataram ke
arah barat. Semakin berjalan, semakin menjauhi perkotaan, semakin indah pula
pemandangan yang dapat dilihat.
Sekitar satu hingga satu setengah jam
bersepeda, kebanyakan peserta sudah mulai lelah, terutama bagi peserta dari
angkatan 2012 yang kebanyakan baru pertama kali menggowes sepedanya sejauh dan
selama itu. Beberapa orang bahkan mulai bertanya-tanya kepada seniornya, “Mba,
masih jauh gak, sih?” atau, “Mas, berapa kilo lagi?” atau pertanyaan lain semacam itu. Yang ditanyapun hanya menjawab, “Sebentar lagi, kok.” Mau
tidak mau yang bertanya tidak bisa berbuat apa-apa kecuali melanjutkan
perjalanan sesuai panduan seniornya.
Semakin berkayuh, tak dapat dipungkiri bahwa
kelelahan para pesepeda ini semakin terbayar. Terbayar dengan pemandangan yang
semakin hijau nan indah, udara yang semakin bersih, dan tentu saja keseruan
yang didapat karena sudah mulai bersatunya para peserta, antara angkatan 2011 dan 2012.
Setelah menuruni sebuah turunan yang cukup
terjal dan menyebrangi jembatan yang melintas di atas Sungai Progo, kegiatan
dihentikan sejenak. Para peserta memarkirkan sepedanya dan berlari ke arah
sungai yang mengalir deras itu. Ada yang menikmati arus sungai dari atas
bebatuan, ada yang berfoto-foto, dan ada pula yang hanya duduk memperhatikan.
Yang jelas semuanya terhanyut akan keindahan yang disajikan oleh Sungai Progo
itu. Tak berlama-lama di sana, perjalanan kembali dilanjutkan di bawah langit
yang mulai berwarna keabuan. Tidak memakan waktu lama semenjak perjalanan
dimulai kembali, peserta dari angkatan 2012 terkaget-kaget setelah melihat plang
yang menunjukkan batas antara provinsi DIY dan Kabupaten Magelang. Bangga?
Jelas! Rasanya tidak disangka dapat mencapai Kabupaten Magelang dengan hanya
berbekal sepeda. Saat itu hampir tengah hari dan hujan mulai turun. Akhirnya
para peserta beristirahat di sebuah warung makan terdekat, untuk menunggu hujan
reda sekaligus mengisi energi kembali setelah tiga jam lebih bersepeda.
Karena hujan yang tak kunjung berhenti,
akhirnya diputuskan untuk pulang dengan hujan-hujanan. Walaupun perjalanan
pulang dirasa lebih berat karena rasa lelah dan tidak nyaman karena hujan,
tidak mengurangi rasa nagih akibat keseruan yang didapat dari gowes
sepanjang Selokan Mataram ini. Semoga gowes bareng-bareng ini dapat
dilaksanakan lagi bersama angkatan 2013, dengan mencoba rute yang lain,
mungkin? J (Novi)
0 comments:
Post a Comment